October 29, 2007

The Bartimaeus Trilogy #2: The Golem’s Eye

Posted in Buku at 3:18 am by anda07

bartimaeus_2.jpg

The Bartimaeus Trilogy #2 : The Golem’s Eye

Oleh Jonathan Stroud
Dialih bahasakan oleh Poppy Damayanti Chusfani
Editor Dini Pandia
Berisi 616 halaman

Kayaknya, untuk buku 2 ini aku bercerita lebih panjang dari yang sebelumnya.. Lagi mau banyak omong nih… Hati-hati Spoiler…….

Seperti buku 1, tokoh utama dalam buku ini adalah Nathaniel dan Bartimaeus. Namun juga lebih diceritakan tentang Kitty, anggota kelompok Resistance.

Setelah insiden Amulet Samarkand, Nathaniel mempunyai master yang baru yaitu Ms. Jessica Whitwell-menteri pertahanan-, penyihir separo baya dengan rambut putih berpotongan pendek sekali dengan tubuh amat kurus yg nyaris seperti tengkorak. Nathaniel-yang dikenal dengan nama John Mandrake-sekarang berumur 14 tahun, lebih 2 tahun setelah pemberontakan Simon Lovelace-lebih kekar, tapi tetap langsing, rambutnya dibiarkan panjang dan berantakan di seputar wajahnya dengan wajah yang tirus dan pucat namun matanya bersinar tajam dan terang. Sekarang dia bekerja di Departemen Urusan Dalam Negeri dibawah pimpinan Mr. Julius Tallow, pria pendek gempal dengan sikap dan temperamen yang meledak-ledak, dan yang paling dikenal adalah karena kulitnya yang aneh berwarna kuning terang-yang menjadi bahan ledekan Bartimaeus. Peningkatan karier diperolehnya dengan cepat yang membuat banyak penyihir baik dari tingkat bawah sampai dengan tingkat atas iri atau pun tidak suka kepadanya. Mr. Tallow meminta Nathaniel untuk mengejar kelompok rahasia yang dikenal sebagai resistance.

Kegiatan kelompok resistance ini adalah mencuri artefak-artefak magis dari para penyihir yang kemudian dipergunakan untuk penyerangan tidak beraturan terhadap orang-orang dan properti pemerintah. Dari kelompok resistance ini, Nathaniel hanya tahu 3 orang yang terlibat diantaranya yaitu Kitty, Fred dan Stanley, yang diketahuinya karena mereka mencuri cermin pengintainya (ceritanya ada di buku satu… kalo lupa, baca lagi deh ya.. 🙂 ). Selebihnya, Nathaniel tidak tahu apa-apa. Karena itu, strategi yang dijalankan Nathaniel antara lain :

  • Pertama; mengirimkan agen-agen dewasa untuk menyamar agar diterima para commoner dan selanjutnya menawarkan benda-benda magis pada mereka-dengan mengharapkan dapat membuka kedok kelompok tersebut-tapi strategi ini GAGAL.
  • Selanjutnya; memerintahkan dua sosok foliot menyamar sebagai anak yatim piatu terlantar dengan harapan kelopmok itu merekrut mereka sebagai anggotanya. Namun, lagi-lagi GAGAL.

Malam Founder’s Day-Hari Ulang Tahun Gladstone (oh ya, aku belum ada menceritakan siapa Gladstone ya… Ntar deh kuceritakan dibelakang..)-di Picadilly kacau balau, terjadi penghancuran toko-toko dengan sebelumnya masuk melalui dinding beton (karena ga muat lewat pintu masuk, kekecilan pintunya kurasa hehehe…), termasuk toko Mr. Pinn-salah seorang kaki tangan Lovelace-yang selain menghancurkan semua benda di toko tersebut juga menyebabkan Simpkindemon-menghilang. Menurut Nathaniel, pengrusakan dengan menghancurkan benda kecil hingga ke beton ini tidak dilakukan oleh kelompok resistance seperti yang disangka para menteri-menteri lain.
Menghadapi hal ini, Nathaniel berpikir untuk memanggil demon sebagai pelayannya. Awalnya, dia memanggil goblin-imp tetapi demon ini memiliki kebiasaan meringis tak tertahankan, akhirnya dienyahkannya. Next, foliot, tapi makhluk ini culas, berusaha memutarbalikkan setiap perintah Nathaniel demi keuntungannya, dienyahkan dengan meledakkannya dengan mantra getaran. Next, jin yang bernama Castor, memiliki temperamen yang mudah meledak, lagi-lagi jin ini membuat terjadinya perkelahian dengan para imp pada perjamuan sosial yang dihadirinya. Selanjutnya tidak ada lagi yang cocok baginya. Ia bertekad untuk tidak memanggil Bartimaeus lagi tapi karena tekanan dari para atasannya yang mengharuskan bekerja cepat & tak ada demon lain yang bisa diperolehnya, akhirnya dia memanggil Bartimaeus.

Dengan penampakan sebagai gelembung transparan besar dengan semburat warna mutiara, berbau lembut kayu beraroma menguar diiringi sayup-sayup musik harpa dan biola dengan didalam gelembung duduk seorang wanita cantik berkacamata bundar (sambil dibayangin donk…..), Bartimaeus berharap dapat menimbulkan kekaguman bagi yang memanggilnya. Tapi menjadi kekecewaannya yang teramat sangat karena yang memanggil adalah Nathaniel. Bisa ditebak-kalau kalian dah baca buku satunya-Bartimaeus langsung ngomel-ngomel tajam dan menghina membabi buta dengan gaya bicara nya sendiri. Dengan susah payah, Nathaniel membujuknya. Dan akhirnya disepakati masa kerja Bartimaeus untuk Nathaniel hanya 6 minggu.

Bartimaeus ditugasi untuk mencari tahu penyebab dari kehancuran di Picadilly. Dia berpatroli-bersama dengan para jin dan foliot-untuk melihat kemungkinan adanya penghancuran lagi, dan dimalam ke empat dia kehilangan teman patrolinya yang juga teman lamanya, Queezle. Dia mengikuti jejak penghancur temannya sampai ke British Museum, tempat banyak benda bersejarah berada. Namun yang dilihat oleh Bartimaeus hanyalah kegelapan yang tidak dapat ditembus oleh penglihatannya baik dari plane 1 sampai 7. Dan setelah sempat berkelahi-tepatnya melempar-lemparkan benda karena dia tak dapat mendekati makhluk itu-, yang akhirnya disadari Bartimaeus kalau makhluk itu adalah Golem.

Golem adalah raksasa dari tanah liat, sekeras batu granit, tidak mempan serangan, dengan kekuatan yang dapat meruntuhkan dinding, menyelubungi diri dengan kegelapan dan menebarkan bau tanah disekitarnya. Sentuhannya dapat menimbulkan kematian bagi makhluk udara dan api. Golem merupakan makhluk magis namun berlawanan dengan sihir jin. Golem ini dibuat dari tanah liat dan dihidupkan dengan memasukkan secarik perkamen bertuliskan mantra pada mulut nya agar bisa bergerak. Pada dahinya diletakkan mata yang dibuat dari tanah liat khusus dengan mantra lain, yang mana mata ini dapat dipergunakan berkali-kali, untuk membantu memfokuskan kekuatannya dan juga berfungsi sebagai mata pengintai bagi si penyihir yang mana penyihir dapat mengendalikannya dengan bola kristal biasa.

Ternyata, mata golem tersebut sebelumnya ditemukan di rumah Simon Lovelace dan disimpan di lemari penyimpanan Departemen Pertahanan. Namun setelah dicek, mata golem tersebut menghilang. Jadilah Nathaniel mendapati 1 tugas tambahan lain. Selain mengungkap kelompok resistance, juga mencari keberadaan penyihir yang mengendalikan golem ini. Inilah yang membuatnya pergi ke Praha untuk mencari informasi tentang hal ini. Bagaimana dan apa yang dilakukan dan didapat Nathaniel di Praha, kalian baca sendiri aja yah…. Ntar ga seru lagi kalau kuceritain disini.

Kembali ke Kelompok Resistance. Kelompok ini ternyata merupakan kumpulan dari para commoner yang mempunyai kemampuan-kemampuan yang bermacam-macam dan memiliki pengalaman/cerita yang tidak menyenangkan terhadap para penyihir. Yah bisa dibilang mereka kebanyakan merasa dendam terhadap para penyihir. Pemimpin kelompok ini dan yang merekrut anggota nya satu demi satu yaitu Mr. Pennyfeather.
Sedikit tentang para anggota kelompok resistance ini.

  1. Mr. Pennyfeather; pimpinan kelompok. 30 tahun sebelumnya mempunyai seorang istri yang cantik dan pintar masak. Istrinya ini disukai oleh seorang penyihir namun ditolaknya mentah-mentah sambil mentertawakannya. Hal ini ternyata membuat penyihir tersebut membunuh nya. Beberapa minggu kemudian, Mr. Pennyfeather ini akhirnya menemukan penyihir tersebut dan dapat membunuhnya disuatu tempat yang sepi. Sebelum meninggal penyihir tersebut memanggil 3 demon namun serangan demon-demon itu gagal. Inilah bukti bahwa dia dapat menolak sihir.
  2. Anne; wanita periang berusia 40 tahun, telah bergabung dengannya selama hampir 15 tahun.
  3. Gladys; berusia 20 tahunan, selamat dari tembakan meleset dua penyihir saat ia masih kecil
  4. Nicholas; pemuda pemurung yang kekar.
  5. Stanley; berusia 13 tahun
  6. Kathleen Jones(Kitty); berusia 13 tahun. Pernah menghadapi serangan pasak hitam-yang diberikan oleh Mr. Tallow-bersama dengan teman sepermainannya Jakob Hyrnek. Kitty tidak menderita luka sedikitpun-hanya pingsan-atas serangan tersebut sedangkan Jakob menderita luka-luka dari pangkal leher sampai garis rambutnya ternoda dengan garis kasar bergelombang hitam dan kelabu, warna abu dan kayu terbakar dan mata yang tidak dapat melihat… walau selanjutnya akhirnya matanya sembuh.
  7. Frederick (Fred); berumur tidak lebih dari 18 tahun.. Pinter menggunakan senjata, bisa melihat demon atau sejenisnya
  8. Anggota lain; Eva dan Martin

Selain beberapa orang diatas, ada tambahan lain yaitu Mr. Hopkins. Seseorang yang bekerja di perpustakaan dan mampu membaca buku dengan beberapa bahasa. Seseorang dengan tampang yang sangat tenang. Dan ada juga seorang informan yang tidak diketahui namanya dan masih menjadi misteri yang merupakan orang dibelakang layar terhadap pencurian di makam Gladstone yang berujung pada kematian 10 orang anggota resistance dan bebasnya afritHonorius-pelayan setia Gladstone yang terikat selamanya ditulang belulangnya dengan tugas utama menjaga semua benda milik Gladstone yang ada didalam sarkofagusnya dan membunuh semua yang berniat mencurinya.

Bagaimana cara pencurian makam Gladstone?
Apa saja yang dilakukan oleh Honorius dalam aksi pembunuhannya terhadap pencuri makam?
Siapa penyihir yang membuat dan mengendalikan golem?
Siapa yang melumpuhkan golem? Nathaniel kah? Bartimaeus? Atau malah orang lain??
Sebaiknya kalian baca sendiri dibukunya… Pasti akan lebih menyenangkan daripada membaca ceritaku yang kadang-kadang agak ga nyambung gini hehehe..

Oh ya, tentang Gladstone….
Gladstone adalah seorang penyihir besar-dengan tongkat yang berkekuatan tinggi-yang pada tahun 1868 menghancurkan Praha dengan kekuatannya yang besar, dengan pengerahan marid, afrit, jin, horla, imp, foliot serta demon kuat lainnya, selain pasukan Inggris lainnya tentu saja. Memberi kemenangan telak bagi Inggris, karena itulah Gladstone dianggap sebagai pahlawan besar bagi Kerajaan Inggris, dengan patungnya ada dimana-mana… Dalam peperangan itu, ikut juga dipihak Praha, Bartimaeus dan Queezle, sebagai pendamping kaisar Praha dalam usaha pelariannya.

 

Tentang idolaku di buku 2 ini, bukan Bartimaeus, tapi lebih kepada Honorius… Dia lebih gila, lebih aneh, punky banget.. Ga kebayang deh melihat tengkorak pake baju, sepatu dan topi, meloncat-loncat diatas gedung sambil menari-nari… Keren banget deh… 🙂

Begitulah……………

6 Comments »

  1. mina said,

    waaa… cepetnya an *kagum*
    jadi gimana menurutmu buku 2? apa ceritanya slow atau malah lebih dark dan lebih bagus dari nomor satu?

  2. anna said,

    kayaknya lebih seru buku 1, menurut anna sie.. peran Bartimaeus lebih terlihat dibandingkan yang di buku 2. Buku 2 terlalu slow… dan lebih banyak tentang resistance nya

  3. benbego said,

    belum bisa kasi komen, ngga punya bukunya! 😀

  4. anna said,

    minjem aja…. hehehe

  5. warmorning said,

    knp ngebaca resume-nya aja bikin snut2 pala saya yah hehe, rinci bgt ann, jd srasa udeh ngebaca 600 halaman, eniwei kalo ngeliat ulasan honorius yg kyk tengkorak, funky, suka loncat2,pake topi.. kok jadi inget anatomi diri saya sendiri ye.. 😀

  6. anna said,

    wah… ga bisa lebih rinci dari itu :p Weh, masa sih kau kayak tengkorak, funky, suka loncat2 & pake topi??? jangan2 Jonathan Stroud mendefinisikan honorius karena liat kamu lagi hihihihi….


Leave a comment